2011-01-14

PUJIAN YANG MENGUATKAN...

“Hari ini berapa kali teman-teman memberikan pujian kepada orang lain?”

“Hari ini berapa kali teman-teman mendapatkan pujian dari orang lain?”

“Tuluskah pujian yang teman-teman berikan itu?”

“Siapkah teman-teman menerima pujian itu sebagai sesuatu yang layak kalian terima?”



Pujian atau dalam arti lain disebut juga sebagai penghargaan atas sesuatu yang melekat pada diri pribadi seperti prestasi, kesuksesan, kreativitas, dsb. Pujian sangatlah sederhana namun terkadang sering diabaikan. Dari kesederhanaannya, pujian menyimpan energi yang sangat besar yang bisa merubah kehidupan seseorang dalam waktu yang singkat saja, merubah kehidupan yang biasa menjadi luar biasa, merubah kelelahan mental menjadi semangat yang luar biasa, dan merubah energi negatif dalam diri menjadi energi positif.

Coba bayangkan, sewaktu kita masa kanak-kanak, apakah orangtua kita lebih banyak meberikan pujian atau lebih banyak kritik?

Kesediaan memberikan pujian dan kesiapan menerima pujian banyak dipengaruhi oleh pengasuhan orangtua semasa kanak-kanak. Banyak orangtua yang meyakini bahwa terlalu banyak pujian akan menghasilkan anak yang manja. Tetapi untuk setiap anak yang menjadi manja karena terlalu banyak pujian, maka ada 10.000 anak berantakan karena kurangnya pujian. Cukup banyak orantua yang memberikan 10 kritik untuk satu pujian, perbandingan ini seharusnya dibalik.

Seorang anak yang berkecukupan mendapat pujian dari orangtuanya akan belajar menjadikan dirinya bersedia memberikan pujian kepada orang lain sepanjang hidupnya. Disamping itu juga memiliki kesiapan untuk menerima pujian, karena tidak sedikit ternyata banyak orang yang tidak siap menerima pujian. Sudah pasti bahwa mereka adalah orang-orang yang tidak pernah mendapatkan pujian di awal-awal kehidupannya.

Orangtua yang tidak membiasakan memuji anaknya dan malah lebih banyak mengkritik, akan melahirkan anak-anak yang tumbuh dewasa dengan perasaan tidak berharga. Mereka merasa tidak layak menerima hal-hal yang baik dan akhirnya berkata bahwa mereka sulit percaya pujian itu tulus atau pantas mereka terima.

Jadi, mulailah dari sekarang, kita membiasakan diri untuk bersedia memberikan pujian yang tulus kepada orang lain. Berikan pujian PADA SAAT YANG TEPAT, jangan menunggu sampai ada sesuatu yang luar biasa.

Berikan pujian yang tulus kepada anak-anak kita, teman dekat, pacar, suami, istri, orangtua, guru, murid, dan setiap orang yang ada di sekitar kita, karena segala energi positif yang kita pancarkan pada orang lain, akan memberikan efek percaya diri yang luar biasa pada orang itu dan semakin melihat segala sesuatunya dengan positif, semakin merasakan energi positif itu berlipat ganda dalam dirinya.

Karena pujian yang kamu berikan kepada orang lain akan menguatkan mentalnya, mengangkat motivasinya, dan merubah hidupnya menjadi lebih baik

2 komentar:

wahyuseptiarki mengatakan...

Mantab, bro! Btw, link2 yg dirimu cantumkan coba dicek lagi. ;)

Happy writing! :D

anjrah mengatakan...

nek pakai wordpress, ada link checker. jadi lebih mudah kita bikin link2 yang bebas dari 'kebuntuan'.